...

Sabtu, 26 September 2015

Java Source Code : Menentukan Bilangan Prima

Halo guys...
Disini gw mau sharing source code bahasa Java buat di Netbeans nih. 
Source code ini digunakan untuk menentukan bilangan-bilangan prima pada rentang nilai tertentu.
Inputannya adalah rentang nilai yang akan kita cari tahu bilangan primanya, misalkan dari 1 - 10
Outputannya adalah bilangan-bilangan prima dari rentang 1-10, yaitu 2, 3, 5, 7





Setelah di-Run, maka program akan berjalan dengan output seperti dibawah ini:


Semoga Bermanfaat yaaa ;)

Read More

Bandung ICT Expo - Mengulas Edimax AC600 5-in-1 Concurrent Dual Band Wifi Router

Sebagai upaya dalam mendorong perkembangan ICT di Indonesia, maka Telkom University bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain di bidang ICT seperti Huawei, ZTE, Telkomsel, Cisco, dll mengadakan perhelatan acara besar yaitu Bandung ICT Expo yang diselenggarakan di Telkom University Convention Hall (TUCH) pada 10-12 September 2015 yang lalu. Acara ini juga sebagai penutup rangkaian acara 2nd Anniversary Telkom University. Rangkaian acara yang diselenggarakan mulai dari workshop, seminar, ekshibisi, ICT award, lomba, dll. Tema yang diusung adalah Sthrengtening Collaboratoive Innovation for Community and Industry. 
ICT Expo
Pada acara tersebut turut serta beberapa perusahaan di bidang ICT memamerkan produk, teknologi, dan inovasi terbaru kepada para pengunjung, baik perangkat aktif maupun pasif. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu produk yang dipamerkan di booth Edimax dengan bentuknya yg stylish, modern serta multifungsi. Berikut ulasannya...
Front Page
BR-6208ACL atau AC600 adalah perangkat keluaran Edimax yang bekerja dengan dual-band wireless router untuk kebutuhan Wi-Fi di rumah. Teknologi yang dipatenka didalamnya sudah mendukung 802.11ac dengan lima mode yang dapat dioperasikan : RouterAccess Point, Range Exterder, Wi-Fi Bridge, dan WISP (Wireless Internet Service Provider). Dilengkapi dengan pengaturan daya transmit untuk penghematan energi dengan desain yang menarik dan modern.
Dapat bekerja dengan dual band frekuensi yaitu 2,4 GHz untuk standard 802.11b/g/n dengan datarate mencapai 150Mbps dan 5 GHz untuk standard 802.11a/n/ac dengan datarate mencapai 433Mbps. Keunggulan lainnya adalah dengan adanya dukungan lima (5) mode yang tersedia, mode-mode tersebut dapat diganti lewat web browser di PC, atau untuk perangkat mobile minimal iOS 4.0 atau Android 4.0 keatas.
Dilengkapi dengan Energy Saving yang dapat mengurangi daya transmit sampai kurang dari 75% dan menghemat penggunaan energi sebesar 30%. Input-an daya berasal dari USB yang berarti perangkat ini dapat beroperasi dengan daya yang kecil.
Fitur-fitur yang diunggulkan antara lain:
  • High Speed 802.11ac
  • 5 mode operasi : Router, AP, Range Extender, Wi-Fi Bridge, dan WISP
  • Konektifitas dual band : 2,4 GHz dan 5 GHz
  • Pengaturan Smart iQ
  • Revolusioner iQoS
  • Dukungan multi-SSID dan VLAN : mencapai 10 SSID yang masing-masing dapat diberikan VLAN ID yang berbeda
  • Optional power supply
Back Page802.11ac
Adalah generasi kelima dari seri Wi-Fi yang dikembangkan oleh IEEE dengan dukungan datarate yang tinggi pada band 5 GHz. Standard ini dikenalkan pada Januari 2014. Konsep baru yang digunakan oleh standard ini adalah Bandwidth yang lebih lebar (mencapai 160 GHz), MIMO spatial stream yang lebih banyak (mencapai 8 antena TX), downlin multi-user MIMO (mencapai 4 simultaneous downlink stream), dan high density modulasi (mencapai 256-QAM).
Spesifikasi perangkat BR-6208ACL adalah :
  1. Menggunakan 800ns Guard Interval (GI)
  2. Binary Convolutional Coding (BCC)
  3. 160 MHz channel bandwidth (80 + 80)
  4. LDPC, STBC
  5. MCS 8/9 (256-QAM)
  6. Power adapter DC 5V, 1.2A
  7. Memori 4GB Flash, 64 MB RAM
  8. Dimensi 215 (H) x 70 (W) x 70 (D) mm dengan berat 180 gram

Router
Adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan baik yang menggunakan teknologi sama atau yang berbeda. Biasanya router ini digunakan untuk menghubungkan satu LAN dengan banyak LAN yang lainnya. Router juga dapat mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau bahkan internet menuju tujuannya sesuai proses routing tang terjadi. Router bekerja dengan prinsip di layer 3 (Layer Network).
Fungsi utamanya dalah merutekan paket data (informasi) dimana perangkat ini bertugas untuk menentukan jalur perjalanan paket yang akan dilewatkan.
Access Point (AP)
Adalah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke/dari client station. AP memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi. AP berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal (wired) dengan jaringan wireless, di perangkat ini koneksi data/internet dikirim melalui gelombang radio yang cakupannya bergantung pada daya pancarnya.
Range Extender
Adalah perangkat yang berfungsi untuk menguatkan sinyal wireless router dari AP dan memperluas jangkauannya. Cara kerjanya adalah dengan menerima sinyal wireless dari AP dan kemudian akan dipancarkan ulang (repeat).
Wi-Fi Bridge
_WIFIBRGAdalah perangkat yang dapat menghubungkan satu perangkat dengan perangkat lain melalui jaringan wireless sehingga kedua perangkat dapat terhubung tanpa menggunakan kabel. Perangkat ini bekerja berdasarkan protokol standar 802.11, contoh mudahnya adalah pada komunikasi dari gadget dengan printer, dll.
WISP (Wireless Internet Service Provider)
Adalah layanan internet yang diberikan kepada pelanggan menggunakan media wireless sehingga tiap pelanggan dapat menggunakan layanan internet tanpa harus membangun jaringan terlebih dahulu di rumahnya. Mode WISP ini serupa denga prinsip kerja repeater, tapi kita tidak perlu melakukan perubahan atau menyesuaikan IP address router kita dengan IP address milik ISP. Kita hanya cukup mengetahui SSID dan password saja.
Produk Edimax
Produk Edimax
Analisis terhadap Rekayasa Jaringan
Edimax BR-6208ACL adalah perangkat yang dapat berfungsi sebagai router, Access Point, atau Wi-Fi Bridge. Dalam suatu jaringan, router berfungsi untuk mencari rute (Routing) atau jalan terbaik untuk menyampaikan frame data yang akan dikirim yang bekerja pada layer 3 OSI (layer Network). Percarian rute ini dapat dilakukan dengan beberapa metode routing sesuai algoritma routing yang diterapkan pada perangkat tersebut. Biasanya perutean ditentukan berdasarkan jalur terpendek (Shortest Path) yang menghubungkan antar dua/lebih stasiun (STA) atau berdasarkan bobot terendah (bergantung konfigurasi engineer) dari jalur yang dilewati.
Untuk perangkat seperti router dan AP yang diibaratkan sebagai suatu node, akan ada pemprosesan pada node tersebut yang berdampak pada bertambahnya waktu (delay) pengiriman. Pada tiap node yang dilewati, akan diproses jalur mana yang akan dipilih selanjutnya dan penentuan data/informasi mana yang akan diproses pertama kali, pemprosesan ini bergantung pada metode Priority Queuing.
Dalam suatu jaringan, AP berlaku layaknya suatu gerbang yang akan menghubungkan perangkat handy kita dengan jaringan internet melalui komunikasi secara wireless. Beberapa perangkat yang terhubung dengan internet dapat mengakses AP secara simultan tanpa terjadi tubrukan (collision) antar frame data yang dikirim, meskipun kadang-kala pengiriman paket ada yang gagal tapi nantinya paket tersebut akan dapat dikirim ulang. Metode pengaksesan yang diterapkan pada jaringan Wi-Fi IEEE 802.11 adalah CSMA/CA (Carries Sense Multiple Access with Collision Avoidance).

For more info : BandungICTExpo  -  Edimax.com
Read More

CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance) pada WLAN IEEE 802.11

CSMA (Carrier Sense Mutiple Access) adalah metode untuk kontrol dan akses medium secara efisien. Secara global CSMA dibagi jadi 2 jenis yaitu CSMA/CD (Collision Detection) dan CSMA/CA (Collision Avoidance). CSMA/CD digunakan untuk jaringan wired/kabel dan tidak cocok digunakan pada teknologi WLAN karena beberapa alasan:
  • Untuk deteksi collision, maka STA harus mampu untuk mengirim data dan menerima informasi collision secara bersamaan, hal tersebut berdampak pada peningkatan kebutuhan bandwidth.
  • Collision tidak dapat terdeteksi karena permasalahan hidden station.
  • Jarak antar STA yang berkomunikasi bisa saja sangat jauh, sehingga pelemahan sinyal dapat membuat STA tidak bisa mendeteksi collision yang terjadi.
Cara kerja CSMA/CA adalah dengan mengecek saluran terlebih dahulu apakah ada STA lain yang sedang mengirimkan data, jika ada STA lain yang sedang menduduki saluran, maka STA harus menunggu sampai saluran idle kembali. Jika saluran sudah idle maka STA tetap harus menunggu waktu beberapa lama yang disebut sebagai Interframe Space (IFS). Dalam durasi IFS tersebut, STA memastikan bahwa tidak ada STA lain yang menduduki saluran.


Gambar 1 Timing di CSMA/CA

Jika waktu IFS telah selesai dan saluran tetap idle maka masih dibutuhkan waktu untuk menunggu sesuai dengan contention window yang berupa slot-slot waktu. Durasi slot waktu bergantung pada metode back-off yang digunakan dan ditentukan secara random. Nilai contention window akan terus berkurang setiap kali STA melakukan sensing pada saluran. STA harus selalu mengecek kondisi saluran untuk masing-masing time slot. Jika tiba-tiba ditemukan saluran sedang sibuk (busy) maka timer untuk waktu back-off akan berhenti dan memulai kembali saat kondisi saluran idle. Jika waktu back-off telah habis (t=0) maka STA akan mulai mengirim frame data. Pada saat tersebut jika ada STA lain yang akan mengirimkan frame data maka STA tersebut akan terus memberlakukan waktu back-off sampai ditemukan saluran idle kembali. Metode ini digunakan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya collision.


Gambar 2 Flow Diagram di CSMA/CA


Setiap frame data yang dikirim antar STA akan diberikan waktu time-out selagi menunggu ACK (Acknowedgment) dari STA penerima. Jika ACK telah diterima oleh STA pengirim maka pengiriman data dianggap berhasil. Jika ACK masih belum diterima, maka STA pengirim akan terus menunggu sampai K=15, jika waktu K telah terpenuhi dan ACK masih belum diterima oleh STA pengirim maka frame data yang dikirim dianggap gagal karena tidak diterima oleh STA penerima, dan frame data akan dikirimkan ulang. Jadi, data yang dikirim antar STA akan lebih dijamin keberhasilannya karena menggunakan dua metode yaitu ACK dan time-out.
Gambar 3 Gambaran Proses pada CSMA/CA


Dikenalkan adanya waktu IFS (Interframe Space), IFS adalah salah satu komponen dari DCF (Distributed Coordination Function) yang merupakan metode akses dasar dari komunikasi 802.11. Waktu IFS adalah interval waktu antar frame . Waktu IFS ini sendiri juga digunakan saat ditemukan kanal yang idle dan AP ingin mengirimkan frame data, tapi pengiriman frame tidak dapat langsung dijalankan melainkan harus menunggu beberapa saat.
Waktu IFS biasanya dianggap sebagai waktu jeda pada medium, dan seluruh IFS kecuali AIFS bersifat fixed untuk setiap lapisan PHY.
Gambar 4 Waktu IFS

Ada enam macam waktu IFS, diantaranya:
a)      Short Interframe Space (SIFS)
Waktu SIFS ini digunakan sebelum transmisi dari frame ACK, frame CTS, dan PPDU yang berisi frame BlockAck hasil respon dari BlockAckReq atau sebuah A-MPDU. SIFS biasanya digunakan saat STA telah menempati medium (saluran) dan siap untuk melakukan pengiriman frame data.
b)      PCF Interframe Space (PIFS)
Digunakan untuk mendapatkan akses yang lebih pada medium yang akan diduduki.
c)       DCF Interframe Space (DIFS)
Digunakan oleh STA untuk mengirimkan frame data (MPDU) dan frame manajemen (MMPDU).
d)      Arbitration Interframe Space (AIFS)
Digunakan oleh QoS STA yang mengakses medium menggunakan EDCAF untuk pengiriman frame data, frame manajemen, dan frame control.
e)      Extended Interframe Space (EIFS)
Digunakan saat periode awal sebelum pengiriman, setelah ditemukan bahwa medium yang idle diikuti dengan nilai dari MAC FCS tidak benar terdapat error pada indikator PHY-RXEND.
f)       Reduce Interframe Space (RIFS)
Fungsinya adalah untuk mengurangi terjadinya overhead sehingga dapat meningkatkan efisiensi jaringan. RIFS adalah waktu antara simbol terakhir pada frame sebelumnya terhadap simbol preamble pertama pada frame setelahnya.

Read More

WiMAX IEEE 802.16e-2005 Reference Point


Poin referensi pada Wimax didefinisikan oleh WiMAX NWG yang bertujuan untuk dapat menghubungkan dua kelompok fungsi yang berbeda dari ASN, CSN, atau MS. Referensi poin yang didefinisikan tersebut tidak selalu berupa antarmuka fisik (pada layer 1), bisa juga sampai ke layer diatasnya (layer-2 keatas), kecuali jika entitas fungsional pada kedua sisinya (di TX dan RX) diimplementasikan pada perangkat fisik yang berbeda.

Poin referensi menjelaskan tentang sebuah standard antarmuka antar entitas yang berbeda-beda pada WiMAX Network Reference Model (NRM). Poin referensi ini diciptakan untuk menjadi sebuah dasar oleh setiap perusahaan yang akan membuat perangkat WiMAX, sehingga setiap perangkat dari vendor yang berbeda dapat saling terhubung. Ada dua jenis poin referensi :

Poin Referensi WiMAX


a)      Poin referensi Inter-ASN

R1
MS dan ASN
terdiri dari gabungan protokol dan prosedur pada IEEE 802.16 antara MS dan ASN untuk komunikasi di udara (bekerja di layer 1 fisik dan layer 2 MAC). R1 ini membawa data trafik dan pesan control plane pengguna.
R2
MS dan CSN
berisikan protokol dan prosedur antara MS dan CSN yang mengatur tentang autentikasi, antorisasi layanan, dan manajemen konfigurasi IP-Host. R2 bersifat logical, dan bagian autentikasinya berlangsung antara MS dengan CSN yang dioperasikan oleh H-NSP
R3
ASN dan CSN
berisikan protokol control plane (CPI) sebagai dukungan AAA (Autentication, Authorization, and Accounting), policy enforcement untuk E2E QoS, dan kemampuan manajemen mobilitas, serta protokol data plane (DPI) untuk mentransfer data antara ASN dan CSN
R4
ASN dan ASN
berisikan protokol dan prosedur data plane serta control plane antar gateway ASN untuk mendukung layanan mobilitas (handover)
R5
CSN dan CSN
berisikan protokol control plane dan data plane yang dibutuhkan untuk mendukung proses roaming antara CSN yang beroperasi pada Network Service Provider (NSP) asal dan CSN yang beroperasi pada NSP tujuan

b)      Poin referensi Intra-ASN

R6
BS dan ASN-GW
terdiri dari control plane (seperti QoS, keamanan, paging, dan protokol mobilitas lainnya yang terkait) dan protokol data plane yang bekerja antara Base Station (BS) dengan ASN-GW
R7
ASN-GW-DP dan ASN-GW-EP
sebagai poin referensi yang bersifat opsional untuk koordinasi antara dua fungsi grup ASN-GW yaitu untuk fungsi Decision Point (ASN-GW-DP) dan Enforcement Point (ASN-GW-EP). Enforcement point mencakup seluruh fungsi data plane, sedangkan decision point mencakup seluruh fungsi non-data plane
R8
BS dan BS
sebagai poin referensi yang bersifat opsional yang terdiri dari satu set pesan control plane antar BS untuk kepentingan handover yang seamless dan cepat. Data plane terdiri dari protokol untuk transfer data dalam proses handover dari suatu MS antar BS. Control plane terdiri dari protokol antar-BS yang mirip dengan protokol pada 802.16e/d dan 802.16g, serta beberapa bagian tambahan protokol yang memungkinkan pengontrolan transfer data antar-BS pada sistem handover



Read More