...

Sabtu, 21 Mei 2016

New Hire Orientation (NHO) : XL Millennial Apprentice Class 24

Hai hai haiii !!!
Selamat malam! Salam semangat menggelora!
Gimana kabar kalian? Hope you all can be great yeah.. hopefully J

Gw di postingan ini pengen sedikit cerita-cerita nih tentang pengalaman gw baru-baru ini.
Alhamdulillah setelah gw lulus dan wisuda dari kampus gw, tanpa menunggu waktu yang terlalu lama gw udah keterima kerja di PT. XL Axiata, tbk. Ada yang gak tau perusahaan apa itu? Semua pasti tahu lah ya XL itu apa hehe. Tepatnya sih baru seminggu yang lalu awal gw kerja disini, gw wisuda tanggal 2 April 2016 di Bandung, dan tanggal 4 April udah harus masuk kerja hari pertama.

Nah, yang  pengen gw ceritain sekarang adalah pengalaman 2 hari pertama gw kerja di XL. Karena gw masuk ke XL lewat jalur XL-ence Apprentice, jadi ada tuh yang namanya New Hire Orientation (NHO), kayak semi ospek gitu lah, tapi beda banget sama ospek atau MOS selagi kita di SMA atau zaman kuliah dulu. Bisa gw bilang sih NHO ini lebih ke training dan pembekalan diri dalam memasuki dunia kerja, apa aja yang perlu kita persiapkan, bagaimana cara bersikap, bagaimana membangun image pribadi, dll. Secara mayoritas yang  keterima disini adalah temen-temen fresh graduate yang baru lulus dari kampus, atau setidaknya sebelumnya udah kerja di tempat lain kurang dari 1 tahun, dan jumlah total batch XL Apprentice gw adalah 27 orang (tepatnya gw XL Apprentice Batch 24). Dari ber-27 anak itu ada gw, Ade, Amanda, Anggi cew, Anggi cow, Ica, Ardy, Citta, Tiwi, Erico, Erton, Fadly, Fenny, Nando, Hilman, Lani, Shofwan, Novi, Betari, Rachma, Ribka, Rizal, Rizka, Oci, Fifi, Ajeng, sama Tini.

Ngapain aja sih NHO itu? Yuk simak cerita gw J

Jadi, hampir sama dengan apa yang gw bilang tadi, NHO itu layaknya sebuah training. Trainingnya selama 2 hari mulai jam 8 pagi – 6 sore, wow lumayan lama juga ya, EMANG hehe. Tapi materi yang disampaikan disini gw akuin berguna banget, gw ngerasa gak ada ruginya sama sekali udah nerima ilmu baru di NHO ini. Mungkin kadang di antara kita udah pernah ngejalanin konsep yang diajarkan sih, tapi gw kebanyakan baru tau kalo ternyata konsep-konsep yang gw jalani selama ini tuh ada dasar teori dan ilmu nya sendiri. Maklum lah ya, emang basic ilmu di kuliah gw bukan di bidang yang kayak gitu, hehe.

Oh iya gw mulai ceritanya dari hari pertama ya. Di hari pertama kita mulai jam 8 pagi, sesuai dengan jam masuk kantor. Awal kegiatan dimulai dengan membagi peserta dalam beberapa kelompok, kalau gak salah ada 6 kelompok saat itu, jadi setiap kelompok ada sekitar 4-5 anggota. Setelah bagi kelompok, training pun dimulai (elah, kaku amat bahasanya haha). Tiba-tiba muncul seorang pria paruh baya dengan PD-nya maju ke depan kelas, diimbangi dengan senyum ramah lebar dan kepalanya yang bersih, bersih dari rambut :D. Namanya Pak Irfan, beliau adalah trainer pertama kami. Sepemberitahuan beliau, beliau sekarang berumur kepala 5 dan ber-anak 3, tapi nampaknya sedikit tak wajar karena badannya yang masih fit, tanpa kerut, dan energic sekali saat membawakan training di kelas. Diimbangi dengan pengalamannya di berbagai bidang sampai akhirnya beliau memutuskan untuk menjad trainer profesional, sungguh perjalanan hidup yang panjang bagi beliau. Yang diajarkan oleh Pak Irfan adalah tentang konsep BATIC. Apa itu BATIC?

BATIC means Be Brave, Action Oriented, Totality, Integrity, and Committed to Excellence. Sungguh luar biasa kepanjangannya ya. Jadi disini Pak Irfan menjelaskan konsep BATIC sesuai dengan buku yang ditulis bersama rekan-rekannya. Dalam konsep BATIC ini kami diajarkan bagaimana untuk menjadi orang yang berani (be brave) dalam mengambil setiap keputusan, resiko, maupun tantangan dalam kehidupan kami, tak lupa dengan cara-cara pertimbangan yang harus diambil sebelum kita mengambil keputusan, apa saja yang harus dipertimbangkan, dijadikan pedoman, dan dasar dalam pengambilan keputusan. Tak luput juga inti yang ingin disampaikan bahwa jangan terlalu menitikberatkan pada suatu teori, yang terpenting adalah action kita dalam mengerjakan target secara total dan berintegritas agar diperoleh hasil yang excellent.

Selain itu, kami belajar tentang tiga pilar utama to be success. Yang pertama adalah “Managing Change” menjelaskan bagaimana cara kita untuk berani berubah dari kebiasaan (kebiasaan kurang baik) dan mengembangkan personality kita untuk siap berubah. Yang kedua adalah “Entrepreneurship and Innovation”, bagaimana kita untuk melihat segala potensi dan peluang yang ada di sekitar kita serta menciptakan suatu nilai yang nantinya akan menjadi ide/gagasan baru. Yang terkahir adalah “Effective Communication”, bagaimana kita berkomunikasi, negosiasi, dan berdiskusi dengan orang lain. Effective communication yang baik juga bukan selalu tentang bagaimana kita berbicara, tapi juga bagaimana kita mendengar.

Kami juga dikenalkan dengan teori/trik yang katanya ini jadi salah satu pedoman para XL-Future Leader, yaitu SCAMPER. Masing-masing huruf dalam kata SCAMPER ini punya kepanjangannya masing-masing. Dengan SCAMPER, kita punya pedoman bagaimana cara untuk berpikir dan mencari ide baru. Tapi maaf gw gak bisa bahas panjang lebar tentang ini, jika pengen tau tentang SCAMPER bisa by PM aja ya J

Lanjut di hari kedua, gw dikasih kesempatan buat ketemu sama user/leader gw secara langsung, begitu juga dengan 26 temen-temen gw yang lain. Gw ngeliat leader-leader di XL ini orang-orangnya pada kece semua, komunikasinya enak, tutur bahasanya juga enak, dan pembawaan diri mereka juga patut diacungin. Mungkin karena emang udah lebih senior dari gw kali ya hehe. Di hari kedua ini kamu anak Apprentice bareng para leaders diajak untuk main game yang ngelatih kekompakan, cara berdiskusi dan mengutarakan pendapat secara langsung, strategi-strategi yang bisa dipakai saat kerja nanti, dan banyak hal yang lainnya. Intinya adalah di hari kedua ini kita lebih banyak berinteraksi dibanding hari pertama. Selanjutnya di sesi ini kita belajar tentang Six Thinking Hats – De Bono. Teori ini yang paling bikin gw interest, karena apa? Karena gw baru sadar kalau dari teori-teori ini gw udah sering ngaplikasi’in di kehidupan gw, tapi gw gak pernah sadar dan gw belum tau solusinya gimana. Dari teori De Bono di-divide beberapa warna, contohnya merah (feeling), biru (thinking about thinking), hijau (kreativitas), kuning (keuntungan), hitam (judgement), dan putih (informasi).


Still in the second day, after dhuhur, para leaders udah gak bareng kami lagi. Anak-anak Apprentice 24 masih bakal dapetin training dari HCD. Training ini lebih kepada pembekalan saat kerja nanti, bagaimana menempatkan diri sebagai pegawai baru, bagaimana cara perkenalan yang baik dan membuat orang lain tertarik dengan kita, grooming bagaimana kita menjaga appearance dan looks kita setiap harinya, dan cara nulis e-mail yang baik.


Ya, selama 2 hari ini gw belajar banyak hal, pembekalan saat mulai kerja di hari esoknya dan hari-hari berikutnya. Gw ngerasa mungkin training-training semacam ini gak semua orang bisa dapetin kesempatannya, thanks to Miss Dee, Mr. Irfan, Mrs. Tere, Mr. Hafiz, Mrs. Suli, dkk seperjuangan semuanya.

Sekarang, Bisa!






HASIME!