Hai hai haiii !!!
Selamat malam!
Salam semangat menggelora!
Gimana kabar
kalian? Hope you all can be great yeah.. hopefully J
Gw di postingan
ini pengen sedikit cerita-cerita nih tentang pengalaman gw baru-baru ini.
Alhamdulillah
setelah gw lulus dan wisuda dari kampus gw, tanpa menunggu waktu yang terlalu
lama gw udah keterima kerja di PT. XL Axiata, tbk. Ada yang gak tau perusahaan
apa itu? Semua pasti tahu lah ya XL itu apa hehe. Tepatnya sih baru seminggu
yang lalu awal gw kerja disini, gw wisuda tanggal 2 April 2016 di Bandung, dan
tanggal 4 April udah harus masuk kerja hari pertama.
Nah, yang pengen gw ceritain sekarang adalah pengalaman
2 hari pertama gw kerja di XL. Karena gw masuk ke XL lewat jalur XL-ence Apprentice,
jadi ada tuh yang namanya New Hire Orientation (NHO), kayak semi ospek gitu
lah, tapi beda banget sama ospek atau MOS selagi kita di SMA atau zaman kuliah
dulu. Bisa gw bilang sih NHO ini lebih ke training
dan pembekalan diri dalam memasuki dunia kerja, apa aja yang perlu kita
persiapkan, bagaimana cara bersikap, bagaimana membangun image pribadi, dll. Secara mayoritas yang keterima disini adalah temen-temen fresh graduate yang baru lulus dari
kampus, atau setidaknya sebelumnya udah kerja di tempat lain kurang dari 1
tahun, dan jumlah total batch XL Apprentice gw adalah 27 orang (tepatnya gw XL
Apprentice Batch 24). Dari ber-27 anak itu ada gw, Ade, Amanda, Anggi cew,
Anggi cow, Ica, Ardy, Citta, Tiwi, Erico, Erton, Fadly, Fenny, Nando, Hilman,
Lani, Shofwan, Novi, Betari, Rachma, Ribka, Rizal, Rizka, Oci, Fifi, Ajeng,
sama Tini.
Ngapain aja sih
NHO itu? Yuk simak cerita gw J
Jadi, hampir sama
dengan apa yang gw bilang tadi, NHO itu layaknya sebuah training. Trainingnya
selama 2 hari mulai jam 8 pagi – 6 sore, wow lumayan lama juga ya, EMANG
hehe. Tapi materi yang disampaikan disini gw akuin berguna banget, gw ngerasa
gak ada ruginya sama sekali udah nerima ilmu baru di NHO ini. Mungkin kadang di
antara kita udah pernah ngejalanin konsep yang diajarkan sih, tapi gw
kebanyakan baru tau kalo ternyata konsep-konsep yang gw jalani selama ini tuh
ada dasar teori dan ilmu nya sendiri. Maklum lah ya, emang basic ilmu di kuliah
gw bukan di bidang yang kayak gitu, hehe.
Oh iya gw mulai
ceritanya dari hari pertama ya. Di hari pertama kita mulai jam 8 pagi, sesuai
dengan jam masuk kantor. Awal kegiatan dimulai dengan membagi peserta dalam
beberapa kelompok, kalau gak salah ada 6 kelompok saat itu, jadi setiap
kelompok ada sekitar 4-5 anggota. Setelah bagi kelompok, training pun dimulai (elah, kaku amat bahasanya haha). Tiba-tiba
muncul seorang pria paruh baya dengan PD-nya maju ke depan kelas, diimbangi
dengan senyum ramah lebar dan kepalanya yang bersih, bersih dari rambut :D.
Namanya Pak Irfan, beliau adalah trainer pertama kami. Sepemberitahuan beliau,
beliau sekarang berumur kepala 5 dan ber-anak 3, tapi nampaknya sedikit tak
wajar karena badannya yang masih fit, tanpa kerut, dan energic sekali saat membawakan
training di kelas. Diimbangi dengan
pengalamannya di berbagai bidang sampai akhirnya beliau memutuskan untuk menjad
trainer profesional, sungguh
perjalanan hidup yang panjang bagi beliau. Yang diajarkan oleh Pak Irfan adalah
tentang konsep BATIC. Apa itu BATIC?
BATIC means Be
Brave, Action Oriented, Totality, Integrity, and Committed to Excellence.
Sungguh luar biasa kepanjangannya ya. Jadi disini Pak Irfan menjelaskan konsep
BATIC sesuai dengan buku yang ditulis bersama rekan-rekannya. Dalam konsep
BATIC ini kami diajarkan bagaimana untuk menjadi orang yang berani (be brave)
dalam mengambil setiap keputusan, resiko, maupun tantangan dalam kehidupan
kami, tak lupa dengan cara-cara pertimbangan yang harus diambil sebelum kita
mengambil keputusan, apa saja yang harus dipertimbangkan, dijadikan pedoman,
dan dasar dalam pengambilan keputusan. Tak luput juga inti yang ingin
disampaikan bahwa jangan terlalu menitikberatkan pada suatu teori, yang
terpenting adalah action kita dalam mengerjakan target secara total dan
berintegritas agar diperoleh hasil yang excellent.
Selain itu, kami
belajar tentang tiga pilar utama to be success. Yang pertama adalah “Managing
Change” menjelaskan bagaimana cara kita untuk berani berubah dari kebiasaan
(kebiasaan kurang baik) dan mengembangkan personality kita untuk siap berubah. Yang
kedua adalah “Entrepreneurship and Innovation”, bagaimana kita untuk melihat
segala potensi dan peluang yang ada di sekitar kita serta menciptakan suatu
nilai yang nantinya akan menjadi ide/gagasan baru. Yang terkahir adalah “Effective
Communication”, bagaimana kita berkomunikasi, negosiasi, dan berdiskusi dengan
orang lain. Effective communication yang baik juga bukan selalu tentang
bagaimana kita berbicara, tapi juga bagaimana kita mendengar.
Kami juga
dikenalkan dengan teori/trik yang katanya ini jadi salah satu pedoman para
XL-Future Leader, yaitu SCAMPER. Masing-masing huruf dalam kata SCAMPER ini punya
kepanjangannya masing-masing. Dengan SCAMPER, kita punya pedoman bagaimana cara
untuk berpikir dan mencari ide baru. Tapi maaf gw gak bisa bahas panjang lebar
tentang ini, jika pengen tau tentang SCAMPER bisa by PM aja ya J
Lanjut di hari
kedua, gw dikasih kesempatan buat ketemu sama user/leader gw secara langsung,
begitu juga dengan 26 temen-temen gw yang lain. Gw ngeliat leader-leader di XL
ini orang-orangnya pada kece semua, komunikasinya enak, tutur bahasanya juga enak,
dan pembawaan diri mereka juga patut diacungin. Mungkin karena emang udah lebih
senior dari gw kali ya hehe. Di hari kedua ini kamu anak Apprentice bareng para
leaders diajak untuk main game yang ngelatih kekompakan, cara berdiskusi dan
mengutarakan pendapat secara langsung, strategi-strategi yang bisa dipakai saat
kerja nanti, dan banyak hal yang lainnya. Intinya adalah di hari kedua ini kita
lebih banyak berinteraksi dibanding hari pertama. Selanjutnya di sesi ini kita
belajar tentang Six Thinking Hats – De Bono. Teori ini yang paling bikin gw
interest, karena apa? Karena gw baru sadar kalau dari teori-teori ini gw udah
sering ngaplikasi’in di kehidupan gw, tapi gw gak pernah sadar dan gw belum tau
solusinya gimana. Dari teori De Bono di-divide beberapa warna, contohnya merah
(feeling), biru (thinking about thinking), hijau (kreativitas), kuning
(keuntungan), hitam (judgement), dan putih (informasi).
Still in the
second day, after dhuhur, para leaders udah gak bareng kami lagi. Anak-anak
Apprentice 24 masih bakal dapetin training dari HCD. Training ini lebih kepada
pembekalan saat kerja nanti, bagaimana menempatkan diri sebagai pegawai baru,
bagaimana cara perkenalan yang baik dan membuat orang lain tertarik dengan kita,
grooming bagaimana kita menjaga appearance dan looks kita setiap harinya, dan
cara nulis e-mail yang baik.
Ya, selama 2 hari
ini gw belajar banyak hal, pembekalan saat mulai kerja di hari esoknya dan hari-hari
berikutnya. Gw ngerasa mungkin training-training semacam ini gak semua orang
bisa dapetin kesempatannya, thanks to Miss Dee, Mr. Irfan, Mrs. Tere, Mr.
Hafiz, Mrs. Suli, dkk seperjuangan semuanya.
Sekarang, Bisa!
HASIME!