...

Rabu, 10 Februari 2016

Mengejar Predikat Part 2 (END)

Hujan, hujan, Malangku hujan terus. Aku sampai di kota Malang dalam kondisi hujan, dari rencana awal yg harusnya turun di stasiun malang kota baru, rencana itu berubah, aku turun di stasiun blimbing. Dan ternyata, aku baru tau kereta ini bisa berhenti di stasiun blimbing yang pastinya lebih dekat dengan rumah Pakdeku. Yup, aku di Malang menginap di rumah Pakdeku, rumahnya ada di jalan Ikan Tombro, tapi aku lupa nama kelurahannya apa, pokoknya dekat dengan flyover pertama jalur Lawang-Malang.

Oh iya, aku udah pisah sama 13 temenku yang lain mulai dr stasiun malang kota baru, mereka turun disana sedangkan aku masih lanjut perjalanan sampai blimbing.
Sampai di stasiun Blimbing sekitar jam 17.20 dan hujan deras, dijemput Pakde sambil hujan2an, nikmatnyaa..

Tau nggak apa yg bisa bikin enak dikala hujan? Makan yg anget2, jadi ya sempetin aja makan sate pake lontong haha. Nyam nyam.

Sambil nunggu hujan reda, aku yg bercanda2 dengan saudaraku di rumahnya, sedangkan teman2ku nyarter (nyewa) angkot untuk menuju ke hotel dan mereka lanjut nyari makanan keluar (karena dingin nan lapar). Lanjut malem harinya, geng cowok hotel arfiz nyewa angkot lagi dan mereka mau berangkat jam 9 ke Batu. Tapi sayangnya ya gimana lagi, aku tak bisa ikut karena sungkan (merasa tidak enak) dengan pakdeku kalau harus pulang malam. Jadi malamnya aku diajak sendiri oleh pakdeku untuk jalan-jalan di Malang sambil nongkrong2.

-keesokan hari-
Berangkat jam 8 pagi sambil minjem motor pakde, sebenernya gak perlu naik motor jg nggak papa soalnya kampus tujuan, kampus ITN, cuma sekitar 500 meter dari rumah pakde. Tapi sayangnya sepanjang itu penuh dengan area persawahan. Di kampus ITN kami disambut oleh bapak dan ibu berseragam batik biru terang kehijauan sebagai tanda kalau mereka adalah panitia SENIATI 2016.

Dan ada hal lucu disana, haha. Jadi untuk pendaftaran SENIATI itu ada CP namanya Sanny, yg pastinya seorang perempuan dan setiap kali kami sms ke beliau selalu dengan sapaan 'Mbak' karena beliau sangat ramah dan mamanggil kami "Dik". Dan di ITN lah kami dipertemukan langsung, ternyata Sanny adalah seorang ibu dosen, yg sepertinya lebih tua dari ibuku sendiri. Haha. Dan lucunya ibu Sanny hafal dengan nama2 kami, karena mungkin cuma dari Tel-U lah peserta Seniati ini kebanyakan adalah mahasiswa yang semuanya pada bawel banyak tanya karena memang masih awam. ;) Bu Sanny ngomel di depan kita "mosok aku koyok ngene loh diceluk mbak karo arek2 iki, aku dikiro sek enom be'e yo". Begitulah beliau mengoceh kepada kami dengan logat jawanya.

Kami datang telat, masuk ke ruangan seminar sedikit terlambat dari waktu yg ditentukan. Ya itulah waktu Indonesia, katanya gak afdhol kalau tidak telat. Seperti kegiatan seminar pada umumnya, kami mendapat seperangkat seminar kit, tas selempang, dan CD prosiding kumpulan makalah SENIATI 2016. Alhamdulillah, sebenarnya yg aku perlukan cuma makalahku yang sudah diberi header ISSN SENIATI. :)

Selama kegiatan, ada 1x sesi coffee break dan 1x untuk ishoma. Seminar umum diisi oleh staf ahli kementerian lingkungan hidup, Bapak Arief dan Ricky Elson sang pencipta mobil listrik di Indonesia. Singkat cerita, seminar tersebut mengajak kita berkontribusi dalam menciptakan lingkungan dan teknologi hijau. Ricky Elson juga mengajak kami semua untuk dapat terlibat dalam proyek Lentera Angin hasil gagasannya. Disana kita bisa mengembangkan teknologi kincir angin yg dapat dimanfaatkan untuk menjadi pembangkit listrik tenaga angin. Berpusat di Tasikmalaya, Ricky mengajak kita untuk bermain dan belajar disana.

Selepas ishoma, sesi selanjutnya adalah pemaparan makalah. Aku ditempatkan di kelas III-I-4 kampus 2 ITN bersama kedua temanku, Charits dan Komang. Dan sialnya, aku lah yg mendapat kesempatan pertama memaparkan makalahku ini. Jadi berasa deg2an, apalagi waktu yg diberikan cuma 10 menit presentasi dan 5 menit tanya-jawab untuk setiap pemakalah. Jadi, dalam waktu 10 menit tersebut kita harus memaparkan isi dan hasil makalah kita dengan efektif efisien. Alhamdulillah makalahku saat itu cukup menarik perhatian, terbukti dari 2 orang penanya yg aku tidak tahu siapa mereka.

Lucunya lagi, bisa dibilang geng kami ini tidak sopan atau bagaimana. Kami sendiri yg request kepada panitia untuk bisa presentasi urutan awal2, karena kami harus mengejar kereta jam 4 sore dan ternyata permintaan kami di acc oleh panitia. Dari 14 orang rombongan geng kami, kami dipisah dalam beberapa ruang kelas yg berbeda agar bisa presentasi di awal dan pamit duluan. Setelah aku, Charits, dan Komang secara berurutan presentasi dan melaksanakan tugasnya, kami pun izin pulang duluan dan sertifikat diberikan secara simbolis oleh moderator. Terimakasih, Pak :)

Selepas itu, jangan sampai lewatkan momen untuk berfoto bersama. Cheers.



Aku pun melanjutkan perjalanan ke Jember, sedangkan teman-temanku yang lain melanjutkan perjalanan ke Bandung.


Akhirul kalam, aku ucapkan terimakasih kepada SENIATI 2016, Ibu Sanny, dan teman2ku yang terlibat.