...

Minggu, 14 Februari 2016

Sudah Terlambat


Malam itu, saat aku merasa jadi pengangguran tanpa pekerjaan berat seperti hari-hari sebelumnya. Mencari kesibukan kesana kemari dan merasa bosan dengan rutinitas selama ini. Entah apa yang aku pikirkan saat ini, merasa jadi orang yang tak punya arah setelah 'hampir' menyelesaikan masa studi di kampus. Apakah aku yang belum tau tentang dunia kerja setelah lulus itu seperti apa, belum tahu teori yang aku pelajari itu penerapannya bagaimana, atau mungkin aku hanya butuh waktu untuk mengistirahatkan diriku saja? Aku belum berhasil menemukan jawaban itu.

Kapan terakhir kali aku memikirkan apa sebenarnya tujuanku merantau dari jauh ke Bandung untuk menuntut ilmu di bangku kuliah, yang katanya hanya sebagian kecil orang Indonesia yang bisa merasakan duduk di kursi-kursi perkuliahan ini.

Ya, setelah hampir 4 tahun aku tinggal di Bandung, tepatnya aku berkuliah di Tel-U, aku belum menemukan arah mau dibawa kemana hidupku kedepannya. Apakah melanjutkan kuliah, diperkerjakan, atau mungkin bisa mempekerjakan. Dan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi beban pikiranku sekarang, sangat menjadi beban. Bagaimana tidak, aku yang sekarang ini belum sidang tugas akhir karena sidangnya masih minggu depan dan berarti belum dinyatakan lulus alias masih berstatus mahasiswa merasakan bahwa berdiam diri tanpa pekerjaan (read : pengangguran) itu tidak enak. Bagaimana kalau sampai aku nanti setelah lulus dan belum mendapat pekerjaan tetap sesuai dengan yang keinginanku, semoga saja tidak, naudzubillah.

Aku salah, aku keliru mengambil keputusan. Aku terlalu menitik beratkan pada cepatnya masa studiku dari kampus ini, karena banyak orang bilang "kuliah itu jangan lama-lama, nanti makin susah". Aku masih kurang bisa menggali potensi yang ada dalam diriku, mengembangkan hal-hal dasar yang sebenarnya bisa lebih aku pelajari di bangku kuliah, tidak hanya teori tapi juga praktek. Aku tidak menyalahkan kutipan tadi, memang benar semakin lama kuliah itu semakin berat, tapi juga harus diimbangi dengan kemampuan softskill dan hardskill kita yang mumpuni. Kalau halnya kalian sekarang membaca postingan ini, coba renungkan hal-hal apa saja yang sekiranya masih belum kalian pahami, belum kalian kuasai, cobalah dari sekarang gunakan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu yang kalian punya untuk lebih menggali potensi diri kalian.

Potensi diri bisa kalian kali dari banyak tempat, bisa dari keaktifan kalian di organisasi inter dan intra kampus, tempat kursus, atau bahkan membentuk kelompok diskusi bersama teman-teman kalian. Cobalah dari sekarang belajar public speaking, belajar jadi orang yang paling kepo sejagat, seneng belajar hal-hal baru, dan banyak yang lain.

"Arti keberhasilan dalam dunia perkuliahan bukanlah seberapa cepat kamu menyelesaikan studimu, tapi apa saja yang sudah kamu capai selama kuliah"

Tak apa kalau kalian harus mengorbankan waktu yang kalian punya demi kepentingan yang lebih bermanfaat ini, berkurang waktu tidur, terkuras waktu kongkow bareng temen, terbatasnya waktu kalian buat jalan-jalan, stop nge-php-in gebetan, berhenti usaha buat deketin pacar orang, itu semua emang harus dikorbankan. Satu hal yang masih aku yakini sampe sekarang adalah kalau kita ngabisin waktu untuk pacaran di masa kuliah, aku rasa itu keputusan yang kurang pas, karena apa? Kita masih bisa bahagia walau tanpa pacar di masa sekarang, kita masih ada temen yang setia nemenin kita kemanapun. Masalah pernikahan? Tenang, jodoh itu ada yang ngatur, meskipun kalian seorang cowok, yang kita butuhkan sekarang adalah

“Memantaskan diri untuk dipilih, bukan bergerilya untuk memilih”

-back to the topic-
Aku yang sekarang ini masih terkatung-katung, tetap memikirkan apa yang salah dengan hari-hariku sebelumnya, atau apa sebenarnya spesialisasi yang aku kuasai, bidang telekomunikasi kah, fiber optik kah, public speaking, perpolitikan, organisasi, atau yang lainnya?
Ya aku bisa bilang, aku bisa mengerjakan itu semua, secara profesional, berdasarkan tuntutan. Tapi apakah aku nyaman melakukan hal itu? Hanya aku yang tahu.

Kalau boleh bilang, hampir semua bidang di kampus sudah aku coba, aku sudah pernah tergabung di dalamnya, sampai akhirnya di masa akhir kuliahku ini aku diberikan tanggung jawab menjadi Wakil Ketua HMTT dan Asisten Laboratorium Sistem Komunikasi Optik, berikut dengan tugas utamaku untuk menyelesaikan tugas akhir.

Tapi balik lagi, kalau boleh aku bercerita, aku kuliah di jurusanku yang sekarang ini adalah bukan cita-cita utamaku, bahkan aku tak tahu ada jurusan seperti ini. Aku dulu semasa SMA aktif di kelompok belajar kimia, sempat mengikuti OSN kimia, dan rasanya senang berikut mencintai dengan pelajaran-pelajaran kimia, mulai dari pembelajaran reaksi kimia, senyawa atom, ikatan, dll. Sampai akhirnya aku dulu ingin sekali melanjutkan kuliahku di jurusan Teknik Kimia ITS, dan perjuanganku kala itu cuma sebatas apply di jalur masuk undangan ke ITS, bersama teman-temanku yang lain. Tapi naasnya, aku dan teman-temanku yang lain gagal disana. Perbedaannya adalah, kalau teman-temanku masih berjuang untuk bisa masuk lewat jalur SNMPTN, perjuanganku berhenti sampai situ karena aku sudah berhasil diterima di salah satu kampus swasta di Bandung, kampus dimana aku belajar sekarang. Tanpa berpikir panjang, kala itu, seluruh keluargaku mendukung penuh aku berangkat ke Bandung untuk menuntut kuliah, bagi mereka sebuah kebanggaan salah satu anggota keluarganya bisa berkuliah di kampus Tel-U (dulunya dikenal sebagai STT Telkom). Tapi tidak bagiku, dalam hatiku terdalam aku masih ingin berjuang masuk di jurusan Teknik Kimia, sampai akhirnya semua teman-temanku seperjuangan SMA, terkecuali aku, berhasil masuk di jurusan TekKim ITS dan UNDIP.

Tapi begini, kekecewaan itu sudah terlewati hampir 4 tahun yang lalu. Ibarat suatu berita, berita itu sudah tidak up-to-date lagi, percuma adanya kalau kita masih nostalgia dengan hal-hal yang lalu, seperti halnya kamu kalau masih tidak bisa move on dari mantan, haha. Bagiku sekarang, bagaimana aku bisa memanfaatkan karunia yang diberikan oleh Allah SWT, mempergunakan waktu dan kesempatan yang aku miliki semaksimal mungkin, dan terus menggali potensi dalam diriku. Terus berjuang, berdoa, dan tawakkal.

"Kamu sudah terlambat untuk memikirkan hal seperti ini, memikirkan kesalahanmu yang memaksakan kamu untuk tetap berada di jalan yang bukan arah dan tujuanmu"

Yang aku yakini sekarang, Allah Maha Baik kepada kita semua, Allah akan selalu melindungi dan memberikan jalan terbaik kepada kita. Memang kita masih belum tahu apa yang ada di ujung jalan, tapi sebenarnya kita bisa meng-create kejadian di ujung jalan nanti, lewat usaha-usaha kita sekarang.



Selamat Hari Valentine,
untuk kalian yang merayakannya.
Semoga takdir baik selalu berpihak pada kita.



7 komentar

avatar

Ada sebagian orang yang kuliah sampe lebih dari 4 tahun dan mereka menyesal. Ada juga sebagian orang yang kuliah kurang dari 4 tahun dan mereka pun menyesal.

Ada sebagian orang yang expert atas sesuatu yang bukan kesukaannya. Ada juga sebagian orang yang sekeras apapun berusaha, dia tidak kunjung expert di bidang yang dia sukai.

Such a drama. Well, life is drama.

avatar

tapi kalau dari aku kamu keren kok ri
hahahahah
malah "kadang" ane minder samamu
wawkakakakaka

ya tinggal pilih aja sih
ga akan ada yg sia sia
seminimal nya dapat pelajaran

avatar

weee thanks An anyway. Semua orang punya kelebihan dan kemampuan di masing2 bidang yang beda2 kok.
Semoga sukses untuk kita semua, yang terpenting jangan lelah untuk selalu belajar. (y)

avatar

keren bang tulisannya , jadi termotivasi hehehe terimakasih bang

avatar

haha, good luck buat lu Syad!

avatar

Subhanallah. aduh makin ngefans nih hahahha. mriiiiiii itu yg gue rasain skrg :(

avatar

wahhhh gw punya fans ternyata sekarang.. haha, banyak2 berdoa dan berusaha juga ya Lev, semoga segera diberikan petunjuk yang terbaik. Amin