...

Minggu, 14 Februari 2016

Sudah Terlambat


Malam itu, saat aku merasa jadi pengangguran tanpa pekerjaan berat seperti hari-hari sebelumnya. Mencari kesibukan kesana kemari dan merasa bosan dengan rutinitas selama ini. Entah apa yang aku pikirkan saat ini, merasa jadi orang yang tak punya arah setelah 'hampir' menyelesaikan masa studi di kampus. Apakah aku yang belum tau tentang dunia kerja setelah lulus itu seperti apa, belum tahu teori yang aku pelajari itu penerapannya bagaimana, atau mungkin aku hanya butuh waktu untuk mengistirahatkan diriku saja? Aku belum berhasil menemukan jawaban itu.

Kapan terakhir kali aku memikirkan apa sebenarnya tujuanku merantau dari jauh ke Bandung untuk menuntut ilmu di bangku kuliah, yang katanya hanya sebagian kecil orang Indonesia yang bisa merasakan duduk di kursi-kursi perkuliahan ini.

Ya, setelah hampir 4 tahun aku tinggal di Bandung, tepatnya aku berkuliah di Tel-U, aku belum menemukan arah mau dibawa kemana hidupku kedepannya. Apakah melanjutkan kuliah, diperkerjakan, atau mungkin bisa mempekerjakan. Dan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi beban pikiranku sekarang, sangat menjadi beban. Bagaimana tidak, aku yang sekarang ini belum sidang tugas akhir karena sidangnya masih minggu depan dan berarti belum dinyatakan lulus alias masih berstatus mahasiswa merasakan bahwa berdiam diri tanpa pekerjaan (read : pengangguran) itu tidak enak. Bagaimana kalau sampai aku nanti setelah lulus dan belum mendapat pekerjaan tetap sesuai dengan yang keinginanku, semoga saja tidak, naudzubillah.

Aku salah, aku keliru mengambil keputusan. Aku terlalu menitik beratkan pada cepatnya masa studiku dari kampus ini, karena banyak orang bilang "kuliah itu jangan lama-lama, nanti makin susah". Aku masih kurang bisa menggali potensi yang ada dalam diriku, mengembangkan hal-hal dasar yang sebenarnya bisa lebih aku pelajari di bangku kuliah, tidak hanya teori tapi juga praktek. Aku tidak menyalahkan kutipan tadi, memang benar semakin lama kuliah itu semakin berat, tapi juga harus diimbangi dengan kemampuan softskill dan hardskill kita yang mumpuni. Kalau halnya kalian sekarang membaca postingan ini, coba renungkan hal-hal apa saja yang sekiranya masih belum kalian pahami, belum kalian kuasai, cobalah dari sekarang gunakan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu yang kalian punya untuk lebih menggali potensi diri kalian.

Potensi diri bisa kalian kali dari banyak tempat, bisa dari keaktifan kalian di organisasi inter dan intra kampus, tempat kursus, atau bahkan membentuk kelompok diskusi bersama teman-teman kalian. Cobalah dari sekarang belajar public speaking, belajar jadi orang yang paling kepo sejagat, seneng belajar hal-hal baru, dan banyak yang lain.

"Arti keberhasilan dalam dunia perkuliahan bukanlah seberapa cepat kamu menyelesaikan studimu, tapi apa saja yang sudah kamu capai selama kuliah"

Tak apa kalau kalian harus mengorbankan waktu yang kalian punya demi kepentingan yang lebih bermanfaat ini, berkurang waktu tidur, terkuras waktu kongkow bareng temen, terbatasnya waktu kalian buat jalan-jalan, stop nge-php-in gebetan, berhenti usaha buat deketin pacar orang, itu semua emang harus dikorbankan. Satu hal yang masih aku yakini sampe sekarang adalah kalau kita ngabisin waktu untuk pacaran di masa kuliah, aku rasa itu keputusan yang kurang pas, karena apa? Kita masih bisa bahagia walau tanpa pacar di masa sekarang, kita masih ada temen yang setia nemenin kita kemanapun. Masalah pernikahan? Tenang, jodoh itu ada yang ngatur, meskipun kalian seorang cowok, yang kita butuhkan sekarang adalah

“Memantaskan diri untuk dipilih, bukan bergerilya untuk memilih”

-back to the topic-
Aku yang sekarang ini masih terkatung-katung, tetap memikirkan apa yang salah dengan hari-hariku sebelumnya, atau apa sebenarnya spesialisasi yang aku kuasai, bidang telekomunikasi kah, fiber optik kah, public speaking, perpolitikan, organisasi, atau yang lainnya?
Ya aku bisa bilang, aku bisa mengerjakan itu semua, secara profesional, berdasarkan tuntutan. Tapi apakah aku nyaman melakukan hal itu? Hanya aku yang tahu.

Kalau boleh bilang, hampir semua bidang di kampus sudah aku coba, aku sudah pernah tergabung di dalamnya, sampai akhirnya di masa akhir kuliahku ini aku diberikan tanggung jawab menjadi Wakil Ketua HMTT dan Asisten Laboratorium Sistem Komunikasi Optik, berikut dengan tugas utamaku untuk menyelesaikan tugas akhir.

Tapi balik lagi, kalau boleh aku bercerita, aku kuliah di jurusanku yang sekarang ini adalah bukan cita-cita utamaku, bahkan aku tak tahu ada jurusan seperti ini. Aku dulu semasa SMA aktif di kelompok belajar kimia, sempat mengikuti OSN kimia, dan rasanya senang berikut mencintai dengan pelajaran-pelajaran kimia, mulai dari pembelajaran reaksi kimia, senyawa atom, ikatan, dll. Sampai akhirnya aku dulu ingin sekali melanjutkan kuliahku di jurusan Teknik Kimia ITS, dan perjuanganku kala itu cuma sebatas apply di jalur masuk undangan ke ITS, bersama teman-temanku yang lain. Tapi naasnya, aku dan teman-temanku yang lain gagal disana. Perbedaannya adalah, kalau teman-temanku masih berjuang untuk bisa masuk lewat jalur SNMPTN, perjuanganku berhenti sampai situ karena aku sudah berhasil diterima di salah satu kampus swasta di Bandung, kampus dimana aku belajar sekarang. Tanpa berpikir panjang, kala itu, seluruh keluargaku mendukung penuh aku berangkat ke Bandung untuk menuntut kuliah, bagi mereka sebuah kebanggaan salah satu anggota keluarganya bisa berkuliah di kampus Tel-U (dulunya dikenal sebagai STT Telkom). Tapi tidak bagiku, dalam hatiku terdalam aku masih ingin berjuang masuk di jurusan Teknik Kimia, sampai akhirnya semua teman-temanku seperjuangan SMA, terkecuali aku, berhasil masuk di jurusan TekKim ITS dan UNDIP.

Tapi begini, kekecewaan itu sudah terlewati hampir 4 tahun yang lalu. Ibarat suatu berita, berita itu sudah tidak up-to-date lagi, percuma adanya kalau kita masih nostalgia dengan hal-hal yang lalu, seperti halnya kamu kalau masih tidak bisa move on dari mantan, haha. Bagiku sekarang, bagaimana aku bisa memanfaatkan karunia yang diberikan oleh Allah SWT, mempergunakan waktu dan kesempatan yang aku miliki semaksimal mungkin, dan terus menggali potensi dalam diriku. Terus berjuang, berdoa, dan tawakkal.

"Kamu sudah terlambat untuk memikirkan hal seperti ini, memikirkan kesalahanmu yang memaksakan kamu untuk tetap berada di jalan yang bukan arah dan tujuanmu"

Yang aku yakini sekarang, Allah Maha Baik kepada kita semua, Allah akan selalu melindungi dan memberikan jalan terbaik kepada kita. Memang kita masih belum tahu apa yang ada di ujung jalan, tapi sebenarnya kita bisa meng-create kejadian di ujung jalan nanti, lewat usaha-usaha kita sekarang.



Selamat Hari Valentine,
untuk kalian yang merayakannya.
Semoga takdir baik selalu berpihak pada kita.



Read More

Rabu, 10 Februari 2016

Mengejar Predikat Part 2 (END)

Hujan, hujan, Malangku hujan terus. Aku sampai di kota Malang dalam kondisi hujan, dari rencana awal yg harusnya turun di stasiun malang kota baru, rencana itu berubah, aku turun di stasiun blimbing. Dan ternyata, aku baru tau kereta ini bisa berhenti di stasiun blimbing yang pastinya lebih dekat dengan rumah Pakdeku. Yup, aku di Malang menginap di rumah Pakdeku, rumahnya ada di jalan Ikan Tombro, tapi aku lupa nama kelurahannya apa, pokoknya dekat dengan flyover pertama jalur Lawang-Malang.

Oh iya, aku udah pisah sama 13 temenku yang lain mulai dr stasiun malang kota baru, mereka turun disana sedangkan aku masih lanjut perjalanan sampai blimbing.
Sampai di stasiun Blimbing sekitar jam 17.20 dan hujan deras, dijemput Pakde sambil hujan2an, nikmatnyaa..

Tau nggak apa yg bisa bikin enak dikala hujan? Makan yg anget2, jadi ya sempetin aja makan sate pake lontong haha. Nyam nyam.

Sambil nunggu hujan reda, aku yg bercanda2 dengan saudaraku di rumahnya, sedangkan teman2ku nyarter (nyewa) angkot untuk menuju ke hotel dan mereka lanjut nyari makanan keluar (karena dingin nan lapar). Lanjut malem harinya, geng cowok hotel arfiz nyewa angkot lagi dan mereka mau berangkat jam 9 ke Batu. Tapi sayangnya ya gimana lagi, aku tak bisa ikut karena sungkan (merasa tidak enak) dengan pakdeku kalau harus pulang malam. Jadi malamnya aku diajak sendiri oleh pakdeku untuk jalan-jalan di Malang sambil nongkrong2.

-keesokan hari-
Berangkat jam 8 pagi sambil minjem motor pakde, sebenernya gak perlu naik motor jg nggak papa soalnya kampus tujuan, kampus ITN, cuma sekitar 500 meter dari rumah pakde. Tapi sayangnya sepanjang itu penuh dengan area persawahan. Di kampus ITN kami disambut oleh bapak dan ibu berseragam batik biru terang kehijauan sebagai tanda kalau mereka adalah panitia SENIATI 2016.

Dan ada hal lucu disana, haha. Jadi untuk pendaftaran SENIATI itu ada CP namanya Sanny, yg pastinya seorang perempuan dan setiap kali kami sms ke beliau selalu dengan sapaan 'Mbak' karena beliau sangat ramah dan mamanggil kami "Dik". Dan di ITN lah kami dipertemukan langsung, ternyata Sanny adalah seorang ibu dosen, yg sepertinya lebih tua dari ibuku sendiri. Haha. Dan lucunya ibu Sanny hafal dengan nama2 kami, karena mungkin cuma dari Tel-U lah peserta Seniati ini kebanyakan adalah mahasiswa yang semuanya pada bawel banyak tanya karena memang masih awam. ;) Bu Sanny ngomel di depan kita "mosok aku koyok ngene loh diceluk mbak karo arek2 iki, aku dikiro sek enom be'e yo". Begitulah beliau mengoceh kepada kami dengan logat jawanya.

Kami datang telat, masuk ke ruangan seminar sedikit terlambat dari waktu yg ditentukan. Ya itulah waktu Indonesia, katanya gak afdhol kalau tidak telat. Seperti kegiatan seminar pada umumnya, kami mendapat seperangkat seminar kit, tas selempang, dan CD prosiding kumpulan makalah SENIATI 2016. Alhamdulillah, sebenarnya yg aku perlukan cuma makalahku yang sudah diberi header ISSN SENIATI. :)

Selama kegiatan, ada 1x sesi coffee break dan 1x untuk ishoma. Seminar umum diisi oleh staf ahli kementerian lingkungan hidup, Bapak Arief dan Ricky Elson sang pencipta mobil listrik di Indonesia. Singkat cerita, seminar tersebut mengajak kita berkontribusi dalam menciptakan lingkungan dan teknologi hijau. Ricky Elson juga mengajak kami semua untuk dapat terlibat dalam proyek Lentera Angin hasil gagasannya. Disana kita bisa mengembangkan teknologi kincir angin yg dapat dimanfaatkan untuk menjadi pembangkit listrik tenaga angin. Berpusat di Tasikmalaya, Ricky mengajak kita untuk bermain dan belajar disana.

Selepas ishoma, sesi selanjutnya adalah pemaparan makalah. Aku ditempatkan di kelas III-I-4 kampus 2 ITN bersama kedua temanku, Charits dan Komang. Dan sialnya, aku lah yg mendapat kesempatan pertama memaparkan makalahku ini. Jadi berasa deg2an, apalagi waktu yg diberikan cuma 10 menit presentasi dan 5 menit tanya-jawab untuk setiap pemakalah. Jadi, dalam waktu 10 menit tersebut kita harus memaparkan isi dan hasil makalah kita dengan efektif efisien. Alhamdulillah makalahku saat itu cukup menarik perhatian, terbukti dari 2 orang penanya yg aku tidak tahu siapa mereka.

Lucunya lagi, bisa dibilang geng kami ini tidak sopan atau bagaimana. Kami sendiri yg request kepada panitia untuk bisa presentasi urutan awal2, karena kami harus mengejar kereta jam 4 sore dan ternyata permintaan kami di acc oleh panitia. Dari 14 orang rombongan geng kami, kami dipisah dalam beberapa ruang kelas yg berbeda agar bisa presentasi di awal dan pamit duluan. Setelah aku, Charits, dan Komang secara berurutan presentasi dan melaksanakan tugasnya, kami pun izin pulang duluan dan sertifikat diberikan secara simbolis oleh moderator. Terimakasih, Pak :)

Selepas itu, jangan sampai lewatkan momen untuk berfoto bersama. Cheers.



Aku pun melanjutkan perjalanan ke Jember, sedangkan teman-temanku yang lain melanjutkan perjalanan ke Bandung.


Akhirul kalam, aku ucapkan terimakasih kepada SENIATI 2016, Ibu Sanny, dan teman2ku yang terlibat.
Read More

Jumat, 05 Februari 2016

Mengejar Predikat Part 1

Ya, entri ini saya tulis saat gw sedang duduk dalam posisi jongkok di salah satu kereta tujuan kediri dari bandung. Bareng 13 temen yang lain, kami sama-sama berjuang untuk suatu predikat (yang katanya) berkelas di level akademisi. Datang jauh-jauh dari kota ujung Jawa Barat (sebut : Bandung) menuju kota dengan limpahan buah apel dan jeruknya (sebut: Malang). Semua ini kami lakukan untuk dapat membanggakan orang tua kami, agar beliau bisa duduk depan dan disebutkan namanya saat proses wisuda nanti. Karena memang cuma ini saja yg bisa kami berikan sebagai hadiah terbaik dari kami para anak-anak yang masih berjuang untuk mencari pekerjaan.


Jujur, aku menulis ini sambil meneteskan air mata. Bukan apa-apa memang, menghabiskan waktu 14 jam duduk di kereta, dan menunggu 2 jam untuk kereta transit lainnya untuk akhirnya duduk kembali di kereta selama hampir 5 jam, jadi total perjalanan hampir 21 jam. Perjalanan panjang yg menyenangkan saat bersama teman-teman yang memiliki niat yg sama.


Oh iya, predikat berkelas yg tadi saya maksud adalah predikat "cumlaude" yang hanya bisa kita dapat kalau kita telah publikasi makalah ke institusi di luar Tel-U. Kami semua hanya ingin menjaga titipan orang tua kami, merealisasikan, dan membuatnya bangga pada kami. Agar mereka tidak sia-sia datang ke Bandung saat prosesi wisuda, semoga saja. Amin.

Kami datang dari Bandung menuju Malang melalui Kediri menggunakan kereta Kahuripan, awalnya. Berangkat jam 20.00 WIB tgl 4 Feb 2016 dari stasiun Kiaracondong, dan sampai di Kediri jam 9.45 WIB tgl 5 Feb 2016. Kenapa harus transit ke Kediri dulu?
Karena kami tidak muluk-muluk, tidak ingin naik pesawat atau kereta eksekutif yang lagi mahal-mahalnya gara-gara long weekend Imlek. Kami ini hanya mahasiswa yang datang ke Malang dengan satu tujuan, publikasi hasil makalah ilmiah pada SENIATI 2016 di kampus ITN, Malang. Cukup, itu saja. Selebihnya adalah prosei hiburan semata. Hehe.
Sampai di Kediri, kami beli tiket kereta lagi menuju Malang, berangkat jam 12.20 dari Kediri dengan kereta Dhoho Penataran dan sampai di stasiun Blimbing Malang jam 17.03 WIB.


Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Ikuti saja, sekarang kami masih di dalam kereta sampai menunggu waktu kedatangan di stasiun Malang.

--BERSAMBUNG--
LANJUT KE PART 2 
Read More

Sabtu, 23 Januari 2016

Kamu Sedang Dipanggil (Tribute to HMTT Telco)

Pernahkah kamu merasa, saat itu dirimu seperti bingung apa yang akan kamu lakukan setelah kamu menyelesaikan satu pekerjaan?
YA, jawabannya pasti pernah.
Saat itu, diriku merasakannya. Sangat-sangat merasakannya. Apalagi diriku ini adalah insan yang cepat bosan dan tidak suka menganggur.

Pernahkan kamu merasa, saat itu dirimu sedang sendiri walaupun sebenarnya ada banyak teman yang selalu bersedia menemanimu?
YA, mungkin jawabannya pernah.
Saat itu, diriku merasakannya. Lepas dari satu kegiatan, punya teman baru, tapi diriku merasa hampa, entah kenapa.

Pernahkah kamu merasa, saat itu dirimu sedang diambang batas antara menjadi insan yang berguna atau stuck saja dalam satu pencapaian yang telah kamu raih?
YA, mungkin beberapa akan menjawab pernah.
Saat itu, diriku merasakannya. Antara kamu sudah merasa puas dengan apa yang telah kamu dapat dan kamu sudah lelah untuk mengulangi hal yang sama, tapi lubuk hati kecilmu masih menginginkan kamu menjadi insan yang lebih berguna.

Tepatnya, pikiran-pikiran itu menghantuiku setahun yang lalu. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan lain yang terlintas di pikiran ini ???

Perasaanku campur aduk, antara berkata IYA atau TIDAK dengan tawaran yang dilontarkan padaku saat itu. Bukan tawaran biasa, bukan tawar menawar harga, tapi ini adalah tawaran yang akan mengubah seluruh hidupku kedepannya. Bukan merasa berat atau ketidak sanggupan untuk menerima tawaran ini, tapi lebih kepada Siapa Dirimu?

Pertanyaan yang sangat menampar, membuatku mencari-cari jawaban dari pertanyaan itu. Tapi yang ada malah sebuah cemoohan dan kadang pujian. Siapa Dirimu. Kamu Bisa Apa. Mengapa Harus Kamu. Kalimat yang terus menghantuiku di kala liburan saat itu.

Aku pun masih tidak mengerti pada diriku sendiri, mengapa aku mengambil tawaran itu, Tawaran yang akan menjadi beban dan mengorbankan banyak waktu, kegembiraan, dan pikiran ku. 
Tapi, yang ku pikirkan saat itu hanyalah "Kamu Sedang Dipanggil". Ya, benar, kamu dibutuhkan saat itu. Kondisi yang ada sedang sangat membutuhkanmu untuk memperbaiki sistem dan pola pikir orang-orang di dalamnya.

Pikiranku terbuka lebar, melihat batu besar nan berat bagaikan suatu puncak gunung tinggi yang setelah didaki dengan lelahnya akan menemukan keindahannya disana. Ya, puncak tinggi itu dianalogikan sebagai Himpunan Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Telkom University.

Banyak hal baru disini, Siapa Mereka, Apa yang Harus Kulakukan Pertama Kali, Dari Mana Mulainya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu silih berganti menghantui di kala itu. Memang benar, sekarang aku berada di lingkungan yang baru, notabene aku tidak tahu sepak terjang nya, bagaimana lingkungan ini bersosialisasi, karakter anggota nya, dan masih banyak yang harus aku pelajari.
Seiring berjalannya waktu, tak jarang terlihat golongan yang kontra dengan cara dan pikiranku ini. Tapi, ku tetap yakin bahwa apa yang kulakukan ini benar adanya. Hanya butuh waktu agar mereka sadar mana yg benar dan batil.

Semakin lama berjalan, hiruk pikuk yang dijalani bersama, hambatan, tantangan, dan banyak sekali rintangan lainnya. Ada yang pikirannya sudah terbuka, tapi masih saja ada orang-orang yang susah sekali diberikan pengertian. Cemoohan, olokan, kadang merasa terkucilkan karena berbeda pendapat, dan tindakan negatif lain, aku rasakan disini. Bermusuhan dan adu argumen dengan pejabat kampus yang dimana beliau adalah dosen pembimbing Tugas Akhir ku, menjadi tumbal dan dikorbankan. Tapi tetap satu yang ku pegang teguh sampai akhir "Kamu Sedang Dipanggil".

Akan tetapi, kujalani itu semua dengan lapang dada dan ikhlas karena tanggung jawab dan amanah ini sekarang berada di pundakku. Bagaimana mengembangkan dan memajukan himpunan jurusan tercinta ini dengan sebaik mungkin. Menunjukkan bukti nyata pada lingkungan, memberikan perubahan, bukan hanya omongan belaka.

Alhamdulillah, sekarang banyak hal baru di himpunan ini, sistem kepengurusan yang semakin baik, pemikiran global yang bukan cuma idealis, membuka link/jaringan ke dunia luar sampai ke kancah nasional, dan masih banyak hal lainnya.

Sudah setahun aku berada di keluarga ini, keluarga yang mengutamakan profesionalisme, karena yang kami yakini adalah
"Profesionalisme akan memunculkan rasa kekeluargaan"
Dan ternyata benar, himpunan ini menjadi  keluarga baru bagiku. Tawa, ceria, tangis, kebahagiaan, amarah, keseruan, kebodohan, semua terkomposisi dengan baik disini.

Aku banyak belajar, akan hal baru, pengalaman baru, rintangan baru, untuk menjadi yang sosok baru. Suatu keistimewaan bagiku karena telah diberikan kesempatan bergabung menjadi anggota keluarga disini. Mengenal kalian adalah hal terindah di akhir masa perkuliahanku.

Terimakasih sudah banyak memberikan pelajaran dan pengalaman, ingat pesanku ini 
"Kamu boleh banyak belajar dari dunia luar, mengembaralah ilmu seluas-luasnya, tapi saat kamu telah dipanggil, itu berarti kamu sedang dibutuhkan, maka pulanglah."
Saat kamu sudah besar nanti, jangan lupa untuk pulang, karena keluarga terbaikmu telah lama menunggu kedatanganmu.
Selamat memaknai arti keluarga.


This post is dedicated to my beloved,
Kabinet Modyar HMTT 2015
dan Pengurus HMTT 2015


Read More

Rabu, 13 Januari 2016

Cara Membuat Bootable USB untuk Windows Tanpa Software Khusus

Hai.
Salam sehat ya.. semoga semua yang membaca ini sehat dan bahagia selalu :)


Kali ini saya akan menjelaskan cara membuat bootable windows pada USB. Caranya gampang loh, kita gak perlu memakai software khusus yang harus diinstall terlebih dahulu pada PC kita. Karena kita cukup menggunakan CMD (command prompt). So, cekidot...

Pertama yang harus kita siapkan antara lain:

  1. Flashdisk atau harddisk minimal 8GB
  2. File Windows 7/8/8.1/10 dalam format ISO
  3. Software WinRAR (semua PC pasti udah keinstall WinRAR kan ya)


Gini nih tahapan pengerjaannya...Disimak baik-baik yaa

  1. Buka command prompt (CMD) pada PC kalian, bisa lewat tools Run (CTRL + R) trus ketik 'cmd', ATAU klik kanan pada logo Windows di pojok kiri bawah jendela desktop dan plih command prompt.
  2. Selanjutnya, ketik 'diskpart' lalu ENTER. Maka akan muncul pop up izin pengaksesan diskpart, pilih YES dan akan muncul jendela baru (jendela diskpart).
  3. Ketik 'disk list' untuk mencari tahu USB yang akan kita jadikan bootable USB diaggap sebagai nomor disk ke-berapa oleh PC kita. Cara mengeceknya adalah dari ukuran/kapasitas flaskdisk yang kita miliki.
  4. Kemudian, kelik 'select disk X'. X adalah nomor disk sesuai dengan flashdisk kita, misalkan jika flaskdisk kita dianggap sebagai Disk 1 oleh PC, maka ketiklah 'select disk 1', dst.
  5. Ketik 'clean' untuk memformat flashdisk yang kita gunakan.
  6. Ketik 'create partition primary' untuk membuat partisi utama pada flashdisk.
  7. Berikutnya, ketik 'select partition 1' karena hanya ada 1 buah partisi (yaitu partisi primer).
  8. Ketik 'active'.
  9. Langkah selanjutnya disesuaikan dengan format disk, apakah NTFS atau FAT 32. Jika NTFS maka ketik 'format fs=ntfs quick' , sedangkan jika FAT 32 maka ketik 'format fs=fat32 quick'.
  10. Ketik 'assign' dan akan muncul jendela baru dari isi pada flashdisk kita, menandakan bahwa flashdisk sudah siap diisi dengan file windows.
  11. Ketik 'exit'.
  12. Selanjutnya, pada file windows berekstensi ISO yang kita milliki, lakukan klik kanan dan pilih 'extract files'. Arahkan proses ekstraksi pada flashdisk yang akan menjadi bootable USB, klik OK.
  13. Dan proses pun berjalan. Selesai.

Pada contoh hasil screenshot di bawah ini, saya menggunakan flashdisk 4GB (hanya sebagai contoh, tapi ingat minimal kapasitas flashdisk yang dapat digunakan adalah 8GB) dan memilih Disk 2 sebagai tujuan perangkat yang akan menjadi bootable.

Ketik 'diskpart' pada CMD

Lakukan sesuai langkah yang dijelaskan sebelumnya

Pada file ISO windows, Klik kanan dan pilih Extract Files
Tujukan direktori ekstraksi windows ISO pada flashdisk yang akan digunakan


Terimakasih.
Semoga Ilmunya bermanfaat ya teman-teman :)



Read More

Sabtu, 07 November 2015

Teknologi Bluetooth

Bluetooth adalah teknologi wireless standard untuk pertukaran data jarak pendek yang memanfaatkan frekuensi gelombang radio UHF yang berkisar antara 2.4 s/d 2.485 GHz untuk komunikasi yang fix maupun semi-bergerak. Teknologi ini diciptakan oleh Ericsson tahun 1994.

Cara Kerja


Bluetooth hanya dapat melakukan koneksi untuk area yang sempit dengan kondisi tanpa gangguan, dengan hal ini akan menghemat daya pada baterai. Secara garis besar, blutooth bekerja pada 2 layer:
1.       Layer fisik, dimana bluetooth juga menggunakan radio frekuensi untuk transmisinya.
2.    Layer protokol, untuk mengatur signalling dan kesepakatan pengiriman antar perangkat, berapa bit yang dikirim, waktu pengiriman, dan error control dari data yang dikirim.
Bluetooth bekerja pada band 2.4 – 2.485 GHz yang dibagi menjadi beberapa channel, setiap channel memiliki bandwidth 1 MHz. Akan tetapi pada bluetooth v4.0 menggunakan BW 2 MHz yang dapat mengakomodasi 40 channel. Awalnya bluetooth hanya menggunakan modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), hingga akhirnya dikembangkan teknik modulasi DQPSK (Differential Quadrature Phase Shift Keying) dan 8DPSK. Bluetooth menggunakan metode spread spectrum, frequency hoping, atau sinyal full duplex dengan rate 1600 hops/detik.
Bluetooth terdiri dari beberapa kelas bergantung pada penggunaannya. Kelas 3 adalah kelas bluetooth paling minim dengan jangkauan hanya 1 meter, kelas 2 adalah kelas yang paling banyak digunakan pada perangkat komunikasi seperti pada handphone dan laptop dengan jangkauan 10 meter, dan kelas 1 untuk kebutuhan industrial dengan jangkauan 100 meter.
Bluetooth secara otomatis akan mendeteksi dan berkoneksi dengan maksimum 8 perangkat bluetooth yang lain pada waktu yang sama. Setiap perangkat tidak akan saling berinterferensi karena menggunakan kanal yang berbeda dari 79 kanal/channel yang tersedia. Jika ada dua perangkat yang akan terhubung, maka perangkat tersebut akan memilih kanal secara acak, jika kanal tersebut telah digunakan oleh perangkat yang lain, maka akan dipilih kanal lain yang masih kosong, metode ini yang disebut sebagai spread spectrum frequency hoping. Untuk meningkatkan keamanan dan meminimalkan resiko interferensi dengan perangkat yang lain, maka dua perangkat bluetooth yang terhubung akan berpindah frekuensinya yang digunakan ribuan kali per detik.
Sebuah grup yang terdiri atas dua atau lebih perangkat bluetooth yang saling terhubung bertukar data akan membentuk suatu jaringan ad hoc yang disebut piconet. Setiap perangkat memiliki kebebasan untuk bergabung atau meninggalkan grup tersebut. Salah satu perangkat akan bertindak sebagai controller (disebut sebagai master), dan perangkat lain (disebut slaves) akan mengikuti instruksi yang ada. Dua piconet atau lebih dapat bergabung menjadi satu grup yang lebih besar, yang disebut scatternet.


Proses koneksi bluetooth antar perangkat melibatkan 3 proses utama:
       a.            Inquiry
Disaat ada dua perangkat bluetooth yang tidak saling mengenal satu sama lain, satu perangkat akan berusaha untuk menemukan perangkat yang lain dengan mengirimakan inquiry request, dan perangkat lainnya akan mendengar dan merespon request tersebut dengan respond address.
      b.            Paging
Adalah proses pembentukan hubungan antara dua perangkat bluetooth. Sebelum hubungan terjadi, masing-masing perangkat perlu mengetahui alamat perangkat yang lain (yang ditemukan dalam proses inquiry).
       c.            Connection
Perangkat yang telah melewati tahap paging dapat bekerja dalam keadaan mode aktif atau mode tidur.
·         Mode aktif à adalah mode dasar dimana perangkat bluetooth dapat saling mengirim dan menerima data.
·         Mode Sniff à adalah mode penghematan daya dimana perangkat akan bekerja kurang aktif. Perangkat akan terdiam dan hanya mendengar/merespon pengiriman pada interval tertentu saja (misalkan setiap 100 ms).
·      Mode Hold à adalah mode sementara untuk pengematan daya. Perangkat akan terdiam (sleep) selama beberapa interval waktu dan selanjutnya akan menjadi mode aktif kembali seletelah interval waktu tersebut dilewati.
·     Mode Park à adalah mode tertidur yang sangat lama. Biasanya sebuah master akan menginstruksikan slave untuk ke mode park sampai master menginstruksikan kembali kepada slave untuk aktif.

Dua perangkat bluetooth dapat saling terhubung/terkoneksi secara otomatis yang disebut bonding. Bonding dapat dibentuk melalui satu proses yang disebut pairing. Saat dua perangkat melakukan pairing, maka akan terjadi pertukaran alamat, nama, dan profil yang akan disimpan pada memori masing-masing. Selain itu juga akan dikirimkan kunci rahasia yang nantinya akan memungkinkan kedua perangkat tersebut saling terhubung. Sebelum terjadi pairing, biasanya dibutuhkan proses awalan yaitu autentikasi untuk memvalidasi koneksi antar perangkat.

Contoh Perangkat


Perangkat bluetooth terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ada yang built-in pada perangkat lain seperti di handphone dan ada juga yang berupa extended-device sebagai contohnya untuk perangkat komputer yang pluggable. Selain itu, bluetooth juga dikembangkan untuk perangkat earphone, keyboard, smartwatch, dan remote control.
              
 



Frekuensi Kerja


Bluetooth bekerja pada badn 2.4 – 2.485 GHz dengan lebar bandwidth 1-2 MHz tiap channelnya. Jumlah channel pada bluetooth bergantung pada bandwidth tiap channelnya. Jika bandwidth 2 MHz yang digunakan, maka akan terbentuk sejumlah 40 channel dari channel 0 sampai dengan 39.



Jika bandwith 1 MHz yang digunakan, maka akan ada 79 channel yang dapat digunakan dimulai dari channel 0 sampai dengan 78.


Versi Terakhir


Pengembangan bluetooth telah dilakukan beberapa kali, sampai saat ini versi terakhir dari bluetooth adalah Bluetooth v4.3. Berikut ulasan perkembangan bluetooth:
·         v1.0 dan v1.0B
Pada versi ini masih terdapat kendala pada fungsi interoperable.
·         v1.1
Diratifikasi oleh IEEE 802.15.1-2002. Sebagai versi perbaikan dari bluetooth v1.0B dengan penambahan kemungkinan channel tanpa enkripsi dan fitur RSSI (Receive Signal Strength Indicator)
·         v1.2
konektifitas yang lebih cepat dan peningkatan resistansi pada interferensi radio frekuensi dengan Adaptive frequency hoping spread spectrum. Kecepatan transmisi yang lebih cepat mencapai 721 kbps. Diratifikasi oleh IEEE 802.15.1-2005.
·         v2.0 + EDR
Ada penambahan metode Enhanced Data Rate (EDR) untuk meningkatkan kecepatan transfer mencapai 3 Mbps meskipun dalam prakteknya hanya sampai 2.1 Mbps. EDR menggunakan kombinasi modulasi GFSK dan PSK dengan dua varian, yaitu phi/4 DQPSK dan 8DPSK.
·         v2.1 + EDR
Fitur terbaru adalah Secure Simple Pairing (SSP) untuk keamanan saat awal autentikasi dan pairing dengan perangkat bluetooth yang lain, dan Extended Inquiry Response (EIR).
·         v3.0 + HS
Dipublikasikan pada Maret 2009. Secara teori dapat melakukan transfer data mencapai 24 Mbps. Fitur terbarunya adalah AMP (Alternative MAC/PHY) untuk transport kecepatan tinggi melalui bantuan 802.11.
·         v4.0
Dipublikasikan pada 30 Juni 2010. Pada versi ini diunggulakan transfer kecepatan tinggi dengan konsumsi daya yang rendah.
·         v4.1
Dipublikasikan pada 4 Desember 2013. Update terbarunya adalah pada Bluetooth Core Specification Addenda (CSA 1, 2, 3, 4) dan penambahan fitur baru untuk peningkatan dukungan dengan LTE.
·         v4.2
Dirilis pada 2 Desember 2014. Dikenalkan fitur utama untuk IoT (Internet of Things) seperti Data Length Extension.

Read More

Perkembangan WiFi

Melanjutkan pembahasan tentang WiFi dari postingan sebelumnya WiFi (Wireless Fidelity), pada bahasan kali ini akan dijelaskan tentang perkembangan WiFi dari tiap versi yang dikeluarkan oleh IEEE.

Contoh Perangkat


WLAN terdiri dari beberapa seri stadard sejak awal dikenalkan pada tahun 1999. Secara garis besar pengembangan WLAN IEEE 802.11 untuk WiFi adalah 802.11a; 802.11b; 802.11g, dan 802.11n. Berikut beberapa perbedaan antar standard-nya:

802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Tahun
2001
1999
2003
2009
Jangkauan
15 m indoor
100 m outdoor
30 m indoor
200 m outdoor
30 m indoor
200 m outdoor
70 m indoor
250 m outdoor
BW
20 MHz
20 MHz
20 MHz
20 MHz
40 MHz
PHY Layer
OFDM
DSSS
OFDM, DSSS
HT-OFDM
Data Rate
54 Mbps
11 Mbps
54 Mbps
260 Mbps
600 Mbps
               
                Perangkat utama pada jaringan WLAN atau WiFi adalah:
       a.            Klien/STA, dapat berupa komputer, handphone, atau laptop. Type dan brand dari vendor yang berbeda tidak membatasi komunikasi yang terjadi.


 
       b.            Access Point (AP), berfungsi sebagai transceiver.
    


Frekuensi Kerja


WLAN IEEE 802.11 bekerja pada frekuensi bebas yang tak berlisensi yaitu pada band 2.4 GHz atau 5 GHz. Penerapan frekuensi kerja bergantung pada versi standard dari WLAN, contohnya 802.11b yang bekerja di band 2.4 GHz dan 802.11a yang bekerja di band 5 GHz.
Versi Standard
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Band Frekuensi
5 GHz
2.4 GHz
2.4 GHz
2.4 GHz
5 GHz
Untuk band 2.4 GHz tersedia beberapa channel yang dapat digunakan untuk perangkat AP yang berbeda. Pada band 2.4 GHz disediakan 13 channel/kanal yang dapat digunakan, akan tetapi hanya maksimum 3 channel saja yang dapat diaplikasikan di lapangan agar tidak terjadi interferensi antar channelnya, dengan bandwidth 20 MHz. Pada beberapa negara tidak semua channel dapat digunakan, tergantung pada regulasi dan alokasi frekuensi di masing-masing negara. Penggambaran channel band 2.4 GHz dengan BW 20 MHz digambarkan pada gambar dibawah ini.




Versi Terakhir


IEEE telah mengeluarkan banyak standard terkait perkembangan WiFi di dunia, perkembangan versi tersebut dapat berupa peningkatan performansi, layanan dan fitur, ataupun perubahan metode-metode terkait WLAN. IEEE mendeskripsikan pengembangan standard 802.11xx melalui prefiks huruf yang mengikuti di bagian akhir nama standard, mulai dari prefiks huruf a s/d z, dan berlanjut hingga prefiks 2 hurus ‘xx’.
Secara garis besar, pengembangan WLAN atau WiFi yang paling dikenal antara lain:
802.11 Protocol
Tanggal Rilis
Frekuensi Kerja (GHz)
Bandwidth (MHz)
MIMO Stream
a
2001
5
20
NA
b
Sept 1999
2.4
20
NA
g
Juni 2003
2.4
20
NA
n
Okt 2009
2.4 / 5
20 / 40
4
ac
Des 2013
5
20 / 40 / 80 / 160
8
ad
Des 2012
60
2, 160
NA
*NA = Not Available


Read More